Sunday, July 1, 2012

Journey to The New World - Adventure with Kids

     Tanggal 27, 28, 29, (Rabu, Kamis, Jumat) adalah hari yang sangat berkesan buatku. 3 hari itu aku menginap di sebuah Outbond Area Hutan Pinus di daerah Sentul. Tempatnya sangat indah dan sejuk.


     Aku tiba tanggal 27 jam 17:00. Masih kebingungan dan gugup, aku berjalan melalui jalan setapak menuju ke aula yang terletak di tengah area. Saat aku tiba disana, seorang anak perempuan berambut panjang, memakai topi merah dikepalanya dan saat itu sedang mengunyah kentang, menawarkan piringnya padaku, "Mau kak? Aku gak habis."


     Aku yang masih belum terbiasa menghadapi anak kecil tentu agak bingung. Seorang panitia, Baby, menghampiriku dan mengobrol dengan anak itu. Bahasa Inggris! Wow! Belakangan aku tau kalau anak itulah yang bernama J.C (Jesi (C=si bahasa inggris)), dengan nama lengkap Jacqueline Cleo. Dia sempat bersekolah di luar negri, gaya bahasanya engrish-indonesia, lucu sekali kalau dia sedang berbicara B.Inggris, gaya nya sudah seperti MC di televisi saja.

   
JC dengan sangat serius bergaya  untuk memberitahu teman2nya
    Waktu malam hari tiba, para panitia meminta peserta, yang terdiri dari 13 anak, 8 cowok dan 5 cewek, untuk membuat Bivak masing-masing, mereka tidur sendiri-sendiri. Bivak? Sebuah kata aneh yang baru pertama kali kudengar, ternyata adalah sebuah tenda kecil yang hanya terdiri dari alas tidur dan atap. Peserta tidur dibawahnya dengan sebuah Sleeping Bag.
    Tangisan anak-anak mulai meraung-raung, mereka tidak berani ditinggal tidur sendirian di hutan pinus. Seorang anak yang berbadan paling besar, menangis paling kencang dan mengeluarkan berbagai macam alasan agar dia tidak tidur di bivak itu. Jesi, terlihat amat sangat cuek dan dengan gaya yang cool melenggang maju mengikuti panitia untuk masuk ke dalam hutan pinus dan membuat bivaknya.
    Malam harinya terjadi 'drama' yang sangat menggelikan. Seorang anak yang tetap ngotot tak mau tidur di bivak, akhirnya dimarahi dan diusir oleh panitia. Anak itu tetap keras kepala dan berjuang untuk mencari jalan kabur dari outbond ini. Namun sayangnya tempat ini sangat terpencil, tak ada sinyal, dan grup kami adalah 1-1nya yang menyewa di outbond camp ini. Anak itu pun akhirnya menyerah setelah menangis meraung dan mondar-mandir gajelas. Dia meminta maaf dan nurut saat disuruh tidur sendiri.
   Namun semua kehebohan itu belum selesai, beberapa orang anak terus-menerus datang ke aula utama dan membangunkan panitia, dengan berbagai macam alasan.
     Ini terus saja berlanjut sampai jam 2 malam. Kebetulan aku dan Hadi masih bangun. Aku terlalu gugup untuk menyiapkan bahan dan mental untukku mengajar Animasi di esok harinya, sementara Hadi bulak-balik menenangkan anak-anak yang terus berusaha mencari alasan.

    Beberapa Quote menarik di hari pertama aku muncul ini ;
     "Kak, itu tadi ada anak kecil item jatoh! Beneran kak, saya liat sendiri!"
    "Kak, tadi disana ada orang yang ketawa kenceng banget! Kayaknya puas banget ketawanya..."
     "Kak, aku laper, mau minta makan..."
    "Tuh si Drama Queen mulai beraksi."
    "Kak, aku jujur kak! Aku gak berani tidur sendiri! Aku pengecut kak!"
    "Kita pasti bisa keluar dari sini!"
    "Itu ada motor, mari kita hentikan!"
    "Ini camp apaan sih?! Kok panitianya pada enak-enakan di aula, kita di telantarkan begini?!"
    "Kita kan uda bayar mahal-mahal!"
    "Mana sih ini panitianya? Katanya mau ngejagain kita!" "Itu disana ada batu kan? Anggap batu itu panitia."
    "Kita pura-pura minta makan aja yuk..." <-- ternyata ada panitia yg dengar

     Hari ke 3 (atau hari ke 2 aku menginap) tiba. Pagi harinya aku menyaksikan grup Perjuangan Semut beraksi, melewati rintangan dengan merangkak. Seorang anak cewek, Audrey, tiba-tiba saja menangis meraung-raung. Dia berteriak kesakitan dan mengatakan kalau dia di gigit semut, padahal samasekali tak ada semut di area itu. Grup itu pun menyerah dan malas, saling menyalahkan yang lainnya. Akhirnya mereka berhasil juga saat memakai jaket.
Grup Perjuangan Semut melewati tantangan
   
 Sang psikolog, Devi, menasehati saat mereka berhasil, bahwa saat kita sedang berada dalam masalah, kita harus menyikapinya dengan tenang.

   Waktu untukku mengajar pun tiba, 2 orang anak cowok (milih komik, Nicholas dan Avery), dan 1 orang anak cewek (Animasi, Joanna), tertarik untuk mengikuti workshopku, Animasi dan Komik. Awalnya aku sangat gugup dan takut mengecewakan mereka, apalagi saat mendengar informasi kalau anak-anak itu bosenan.
     Aku tunjukkan animasi phenakistoscope yang memang sudah kupersiapkan dari rumah, mereka pun tertarik dan antusias ingin mengetahui caranya. Untuk antusiasme, aku sudah dapatkan. Namun apakah aku sudah sesuati ekspektasi mereka? Bukankah anak-anak sekarang tontonannya dan bacaannya canggih? Mereka pasti sudah terbiasa melihat gambar dan animasi yang bagus-bagus.
My First Students. I'm really a 'sensei' now XD
Ki-Ka : Avery, Joanna, Nicholas

   Aku pun mencontohkan menggambar saat Avery bertanya padaku, menggambar dengan style chibi anime simpel yang dapat kugambar tanpa penghapus.
   "Wuih, kak! Bagus banget! Liat deh liat, mirip banget sama yang asli!"
   *Facepalm* a... are you serious????
    Aku berhasil menarik ekspektasi mereka dengan gambar sesimpel itu, waw... dasar anak-anak :D
   Aku mulai tenang dan dengan semangat mengajarkan mereka. Niko adalah anak yang paling antusias, dia menyelesaikan 14 kotak komik bola saat waktu habis. Joanna terlihat masih malu-malu saat menunjukkan gambar animasinya. Avery malah ngajak ngobrol kemana-mana, sampai membahas film Mr. Bean segala. Haha benar-benar lucu dan it's REALLY FUN!:D
   Aku pun mulai bisa berbaur dengan anak-anak setelah itu. Semua beban dan kekhawatiranku sudah hilang, ternyata tak sesulit yang kubayangkan. Ah, mantera Marumo Dance ku berhasil rupanya wakakakak...


    
 Malam hari tiba. Di malam terakhir ini lagi-lagi terjadi Drama yang amat sangat seru dan menarik. Kali ini topiknya adalah, grup The Avenger tak sengaja memecahkan telur komitmen, telur yang harus dijaga sampai acara selesai, pelanggaran berarti pembubaran grup.
   Terjadi negosiasi antara panitia dan grup itu, namun anak-anak selalu menawar hukuman. Akhirnya mereka pun disuruh keluar. Drama ini berlangsung cukup lama, sekitar 1/2 jam. JC terlihat paling stress malam itu.
    Grup The Avenger akhirnya meminta maaf dan siap menjalani hukuman, namun kak Reza, pantia yang bertugas dengan 'peran skenario' Antagonis, memberi mereka keringanan dan telur baru, serta merubah nama grup menjadi The Adventure.
   Malam itu, jam 11, kami mengadakan Talent Sow sebelum pesta api unggun.Semua anak-anak unjuk kemampuan mereka. Grup Perjuangan Semut berakting meniru panitia, tampak sekali kalau itu adalah wujud protes mereka. JC meminta waktu dan membacakan puisi, 
    "Ini bukan salah kami, telur itu terkubur dan memiliki kaki, lalu menjadi zombie, dan pecah. Seharusnya kak Reza bukan memarahi kami, tapi telurnya yang salah!"
    Kurang lebih itu inti puisi dia, tuntutan protes yang benar-benar polos, imajinatif, dan anak-anak sekali. Kami benar-benar ngakak mendengarnya. 
    Malam ini amat sangat menyentuh, setelah peserta anak-anak itu diaduk-aduk emosinya, mereka semua sadar kalau camp ini untuk kebaikan mereka sendiri. Niko bahkan berkata kalau ini adalah camp terbaik yang pernah dia ikuti, padahal di malam kedua dia lah yang paling kencang menangis dan di malam pertama dia adalah 1-1nya anak yang masuk angin, hahaha...
   JC dipanggil ke depan oleh kak Reza untuk menyalakan api unggun, setelah kak Reza selesai  membacakan pesan penutupnya malam itu. JC terlihat agak panik, pucat, dan kebingungan. Dia menyalakan api dengan sebuah tongkat panjang, dan kak Reza meminta JC untuk lebih dekat dan memasukkan tongkat itu ke dalam api unggung.
   Malam itu kita pun pesta jagung bakar dan sosis, rasa kantuk anak-anak itu benar-benar hilang. Jam menunjukkan pukul 12, kami balik ke aula. dan mereka pun balik ke tenda masing-masing setelah diusir dan disuruh tidur oleh panitia (sekitar jam 2).

    Quote manrik hari ke 2 : (hari ini paling banyak, tp aku lupa T_T)
    "Aku pusing, aku biasanya minum teh manis anget dirumah," "Aku juga punya teh anget, tapi gak ada rasanya."
    "Pak satpam, aku minta uang..." "Eh jangan! kita kan butuh kendaraan!"
    "Aku bisa nyetir mobil, ntar kalo kita dapat mobil, aku aja yang nyetir! Kita bisa keluar dari sini."
    "Gimana kalau nanti kami jadi gembel, terus dibunuh..."
    "Kak, aku mau ngomong sesuatu ntar di depan. Kalau kak Reza marah, kakak bantu aku yah? Rasanya ada yang ngeganjel disini."
    "Aku pikir kak Reza bakal masukin aku ke api unggun... Thanks God, i'm still alive..."
  
     Hari ke 3 tiba, The Ending. Disini hanya terdapat 1 acara, yaitu Candle Guard.
     Saat makan siang, aku benar-benar dirubung oleh anak-anak saat aku sedang menyetel film animasi, setelah sebelumnya menyetel video2 buatanku, narsis dikit wkwk, antusias banget mereka, apresiasi yang tak tergantikan ::D
   Aku pun memberikan kenang-kenangan, gambar chibi mereka, kepada 3 orang murid pertamaku itu. Mereka tampak senang sekali menerimanya, semoga gambar itu akan selalu mengingatkan mereka dengan kenangan workshop singkat 2 jam yang amat menyenangkan itu :')
   
Quote mengharukan di hari ke 3 :')
"Kak, kakak temennya mamah ya? Ntar kita bisa ketemu lagi kan?"
"Wah, aku pasti bakal kangen sama kak Rifki deh..."
"Asiik dapet FBnya kak Rifki, gak akan aku bagi-bagi ke siapa-siapa ah!"

  Ternyata mengajar anak-anak itu memang menyenangkan, apalagi di bidang yang memang kita suka dan kuasai :)
    Aku harap aku bisa bertemu mereka lagi, mengajar mereka, dan bermain bersama mereka lagi. Rasa kantuk, lelah, kedinginan, sebanding dengan kebahagian dan sukacita yang kudapatkan, walaupun 2 malam berturut2 tidurku hanya 3 jam :D 
   *sayang foto bareng yang komplit lupa aku kopi*


    Okeeeh sekian dah cerita perjalanan seru ku 3 hari itu, benar-benar petualangan menyenangkan di dunia baru :)

4 comments:

  1. Waaah senangnya...

    Pasti lucu lucu dan nybelin juga tuyh bocah... hihi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. cieeh fotonya wkwk
      he eh lucu banget ah brooo xD
      tq for komen ^^

      Delete
  2. euhmmm...bertemu dengan segerombolan anak-anak adalah senyuman lugu dan tingkah lugu mereka yang terkadang remaja pun pernah melakukannya ^_^

    aku suka dan menjadi sebuah cerita ynag emngharukan penuh canda tawa anak-anak

    Pak Keitaro ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. he eh ^^
      makasih komennyaaaaa :D
      btw jangan panggil Pak lah -_____________-

      Delete

Ada pertanyaan? Silahkan komen yaaa ;)