Monday, February 23, 2015

Fenomena Batu Akik dan jenis batu mulia, giok, bacan, safir, permata, cincin permata ruby merah delima termahal

Masyarakat Indonesia benar-benar dihebohkan dengan Fenomena 2015 belakangan ini. Batu akik memiliki berbagai macam jenis. Banyak yang menjadikannya sebagai koleksi dan hobi. Mereka berbondong-bondong mencari harga batu akik mulia, giok, bacan, safir, permata, cincin permata ruby merah delima mulai dari harga termahal sampai harga termahal untuk di koleksi. Semua masyarakat Indonesia dari Aceh, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Palembang, Jawa Barat, Banten, Garut, Jogjakarta, Maluku, Jakarta, Surabaya, semua heboh dan mulai mencari-cari informasi soal batu akik dan giok.

So, apakah fenomena ini akan bertahan lama?
Ane baru saja melihat di kaskus Thread tentang fenomena batu akik ini. Sang TS membahas masalah ini dengan sudut pandang yang sangat menarik. Monkey Business.

 Sumber Thread Kaskus : Tentang Ilmu Financial Psychology, Booming Batu Akik dan Kegoblokan Kolektif by luxsman

kalima-kalimat menarik yang ane dapat dari thread sang TS adalah

Orang kita emang suka ikut-ikutan dengan sesuatu yang baru dan wow.
Para pakar ilmu financial psychology menyebut fenomena itu sebagai “financial mania”. Sekeping fenomena yang bisa membuat kita semua tenggelam dalam “kegoblokan kolekfif”.
Irrational exuberance adalah saat ribuan atau bahkan jutaan orang berbondong-bondong membeli sesuatu karena dorongan emosi kolektif. Yang acap tidak rasional.
Kenapa irrational exuberance mudah terjadi? Karena manusia itu pada dasarnya amat mudah untuk latah. Mudah meniru perilaku kerumunan. Herd behavior.
Saat demam kebun emas, semua ikut-ikutan. Saat demam batu akik, semua menyerbu. Saat demam saham teknologi, semua latah. Ini semua adalah contoh tipikal perilaku kerumunan, herd behavior.
Pelan-pelan, eforia masal itu biasanya menjadi bubble yang kemudian pecah. Gelombang kegilaan kolektif itu mendadak meletus, dan seketika semua harga berjatuhan. Irrational exuberance berubah menjadi tangisan masal yang sudah terlambat.
Fenomena batu akik atau gelombang cinta atau kebun emas juga memberi pesan : betapa mudahnya kita tergelincir dalam herding behavior, perilaku kerumunan yang suka latah.
Emosi dan eforia masal membuat kita semua mudah terjebak dalam “irrational exuberance”. Ramai-ramai menjadi goblok. Kegoblokan kolektif.
Sebab perilaku yang dilakukan orang kebanyakan bukan berarti yang paling benar. Jangan-jangan mereka sedang beramai-ramai menuju kegoblokan massal.
Tapi mari kita bedakan orang yang bener-bener sudah hobi sebelum booming, dan yang hanya ikut-ikutan. Buat yang bener-bener hobi sih sah-sah saja, karena hobi selalu membuat kita tidak rasional. Bahkan sampai membeli batu akik seharga 18 Milyar, wauuuw... Buat yang hanya ikut-ikutan jauh-jauh deh ya...

Bahkan ada saran menarik dari kaskuser yang memiliki teman pengusaha batu akik. Kalo kita baca dan pahami saran dari kaskuser ini, wuaduuhhh betapa kita emang sedang berusaha 'diprospek' sama penjual yak? wkwk

Setuju bgt sama TS
cendol sent

ikut sharing gan
kebetulan punya tmen pengusaha batu akik udah
20 tahunan kalo ga salah

Misal klo dr sisi pebisnis kakap, seperti ini :

1. Siapin modal secukupnya, sesuai yg direncanakan.

2.Ketika batu akik belum rame, sy coba borong batu akik di beberapa toko, misal 1 bijinya 50rb-100rb..trus sy simpen dulu

3.Saya datengin lg bbrapa toko yg td, bilang klo batu akik lg laris nih(padahal kagak)...sy beli dah 80rb-150rb sebijinya..begitu mereka punya stok, sy borong lg...dan sy simpen lg..

4. Sy lakuin itu berulang2 sampe jadi bahan pembicaraan diantara pedagang batu akik, dan sesuai kata agan "latah" lah pedagang yg lain ikut berburu akik buat stok.

5. Berita tersebar klo batu akik lg di buru, dan menular lah "latahnya" ke para konsumen, demand meroket, supply sulit jadi harganya ratusan ribu dan jutaan.

6. Sip sesuai rencana begitu booming dan supply sulit, batu akik kloter pertama yg sy beli 50rb-100rb, sy jual 500rb-1jt
Begitupun kloter 2,3,4... saya jual dgn harga yg lebih mahal lg..dst nya

sampe "bubble out of thin air"

Moga bermanfaat buat yg lain

ada lagi nih kaskuser yang keren ngomongnya haha

hmm setelah ane cermati dari sisi marketing..
kegoblokan kolektif bisa menguntungkan produsen berkali kali lipat cukup dengan membuat orang eforia dengan sebuah produk dan jasa terntentu..

ane mau nyusun rencana bikin " kegoblokan kolektif " ahhh


ada quote menarik nih dari kaskuser juga

Siapa yang pintar adalah dia yang tidak ikut terbawa tren, tapi yang bisa memanfaatkan tren gan.... kalau agan bisa memanfaatkan tren ini, berarti agan memang seorang entrepreneur yang hebat.

Oh ya, kalo ane sih nggak ikut-ikutan. Sempat tertarik juga sih investasi, karena banyak yang cuma beli ratusan ribu bisa dijual lagi jadi jutaan. Itu baru menyikapi fenomena dengan CERDAS.

Salam Batu Akik ^^

Sumber Thread Kaskus : Tentang Ilmu Financial Psychology, Booming Batu Akik dan Kegoblokan Kolektif by luxsman


No comments:

Post a Comment

Ada pertanyaan? Silahkan komen yaaa ;)